pengukuran
DATA HASIL PENGAMATAN PERCOBAAN
Tabel massa kayu Tabel massa silinder paralon
No Berat ( g )
1 3,50
2 3,49
3 3,51
4 3,52
5 3,52
No Berat ( g )
1 45,91
2 45,94
3 45,94
4 45,94
5 45,95
Tabel dimensi kayu
Penggaris Kaliper Mikrometer sekrup
No P L T
1 21,78 21,73 21,80
2 20,89 21,77 20,70
3 20,72 21,74 20,33
4 20,71 21,03 20,88
5 20,73 21,79 21,77
No P L T
1 21,75 21,75 21,10
2 21,65 20,85 21,75
3 21,6 20,50 21,80
4 21,10 21,75 21,10
5 21,25 20,60 21,70
No P L T
1 2 2 2
2 2 2,1 2,1
3 2,1 2 2,1
4 2,1 2,2 2
5 2,1 2,1 2
Diameter silinder paralon
No Diameter dalam Diameter luar
1 30,5 40
2 30,5 40
3 30,5 40
4 30,4 41
5 30,5 41
No Dimeter luar T volume
1 14,5 11,3 1,92
2 14,5 11,3 1,87
3 14,5 11,3 1,90
4 14,4 11,3 1,80
5 14,5 11,3 1,87
Diameter kayu
Kayu I kayu II kayu III
No Diameter
1 31
2 31
3 31,3
4 31,2
5 30,9
No Diameter
1 36,9
2 36,7
3 36,8
4 36,9
5 36,7
No Diameter
1 46,1
2 45,9
3 45,8
4 49,8
5 45,9
1. Hasil perhitungn dan analisis data
A. Hitung massa kayu ( )
No Berat ( g )
1 3,50
2 3,49
3 3,51
4 3,52
5 3,52
3,50
3,70
= 3,50 g
Simpang baku ketidakpastian ( )
Sx
= 3,708
Dimensi kayu
P x L x T ( kaliper )
= 9636,750626
Simpang baku ketidakpastian ( )
No P L T
1 21,75 21,75 21,10
2 21,65 20,85 21,75
3 21,6 20,50 21,80
4 21,10 21,75 21,10
5 21,25 20,60 21,70
P.L.T
9636,750626
. 230,908
Sx
= 230,908 9636,750626
P x L x T ( Mikrometer sekrup )
= 9553,584633
Simpang baku ketidakpastian ( )
No P L T
1 21,78 21,73 21,80
2 20,89 21,77 20,70
3 20,72 21,74 20,33
4 20,71 21,03 20,88
5 20,73 21,79 21,77
P.L.T
9553,584633
. 292,610
Sx
= 292,610
P x L x T ( Mikrometer sekrup )
= 8,47
Simpang baku ketidakpastian ( )
No P L T
1 2 2 2
2 2 2,1 2,1
3 2,1 2 2,1
4 2,1 2,2 2
5 2,1 2,1 2
P.L.T
8,74
. 0,542
Sx
= 0,452
B. .
P enggaris
Massa = 3,50 g
= 3,5 0,0025
Volume = 0,74
= 0,74 cm 0,0025
Kaliper
Massa = 3,50 g
= 3,5 0,0025
Volume = 0,74
= 0,74 cm 0,0025
Mikrometer sekrup
Massa = 3,50 g
= 3,5 0,0025
Volume = 0,74
= 0,74 cm 0,0025
C. .
Penggaris
,
Sx
= 0,400
kaliper
,
Sx
.
=
= 0,0279
Mikrometer sekrup
,
Sx
.
=
= 0,096
D.
Alat Penggaris Kaliper Mikrometer sekrup
Panjang 2 cm 2,175 2,178
Massa jenis 0,400
0,35
0,35
0,45 0,0279 0,046
= 0,35
2. A. Diameter luar paralon ( kaliper )
= 40,2
Sx
No Diameter luar ( mm )
1 40
2 40
3 40
4 41
5 40
40,2
0,89
.
=
= 0,89
Diameter dalam paralon
= 30,48
Sx
No Diameter dalam ( mm )
1 30,5
2 30,5
3 30,5
4 30,4
5 30,5
30,48
0,045
.
=
=
= 0,045
B. Massa silinnder
= 45,94
No berat ( g )
1 45,95
2 45,94
3 45,94
4 45,94
5 45,95
45,94
0,005
Sx
.
=
=
= 0,005
C. Tabel timbangan massa silinder
Diameter Luar Diameter Dalam
No Diameter luar ( mm )
1 40
2 40
3 40
4 41
5 40
40,2
0,89
No Diameter dalam ( mm )
1 30,5
2 30,5
3 30,5
4 30,4
5 30,5
30,48
0,045
40,2 08,9 30,48 0,045
3. A. kayu I
Sx
No berat ( g )
1 31
2 31
3 31,3
4 31,2
5 30,9
31,08
0,164
.
=
=
= 0,164
B. kayu I
Sx
No berat ( g )
1 36,9
2 36,7
3 36,8
4 36,9
5 36,7
36,8
0,1
.
=
=
= 0,1
B. kayu I
Sx
No berat ( g )
1 46,1
2 45,9
3 45,8
4 49,8
5 45,9
46,7
0,72
.
=
=
= 0,72
ACARA I
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA
“PENGUKURAN “
ACARA I
PENGUKURAN
1. Metode praktikum
1. Alat dan Bahan
1) Jangka sorong (caliper)
2) Micrometer sekrup
3) Meteran
4) Mistar/penggaris
5) Phi-band
6) Neraca analitik
7) Contoh kayu berbagai bentuk dan ukuran
8) Potongan paralon
2. Teori Ringkas
Pengukuran besaran fisis banyak didalam ilmu pengetahuan dan teknologi , misalnya jarak, massa, waktu, tekanan dan sebagainyta. Akurasi hasil suatu pengukuran tergantung pada alat yang digunakan dan kemampuan serta ketelitian dalam menggunakan alat.
Pengukuran yang akurat merupakan bagian yang penting dari fisika. Tetapi tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Setiap pengukuran selalu memiliki ketidakastian. Jika anda mengukur ketebalan sampul sebuah buku dengan menggunakan mistar biasa, hasil pengukuran hanya dapat diandalkan kebenarannya sampai pada millimeter terdekat. Misalnya hasil pengukuran keterbatasan alat ukur yang digunakan. Anda tidak dapat mengatakan bahwa ketebalan sebenarnya adalah 3,00 mm, 2,85 mm atau 3,11 mm. Tetapi jika anda mengukur ketebalan tersebut dengan menggunakan micrometer sekrup yaitu suatu alat yang dapat mengukur dengan ketelitian hingga 0,01 mm, hasil pengukurannya adalah 2,91 mm. Perbedaan antara kedua hasil pengukuran tersebut adalah pada ketidakpastian pengukuran. Pengukuran dengan micrometer memiliki ketidakpastian yang lebih kecil dan menghasilkan suatu pengukuran yang lebih akurat.
Ketika menyatakan hasil pengukuran, penting juga untuk menyatakan ketepatan atau perkiraan ketidakpastiaan pada pengukuran tersebut. Sebagai contoh, hasil pengukuran lebar papan adalah 5,2 ± 0,1 cm. Hasil ± 0,1 cm (“kurang lebih 0,1 cm”) menyatakan perkiraan ketidakpastian pada pengukuran ini, sehingga lebar sebenarnya paling mungkin berada di antara 5,1 dan 5,3 cm.
Jika ketidakpastian suatu nilai terukur tidak dinyatakan secara eksplisit, maka ketidakpastian dianggap satu atau dua satuan dari digit terakhir yang diberikan. Sebagai contoh, jika lebar papan dinyatakan 5,2 cm, ketidakpastian dianggap 0,1 cm (atau 0,2 cm), tetapi tidak ditulis 5,20 cm, karena ini menyatakan ketidakpastian 0,01 cm; dianggap bahwa lebar papan tersebut mungkin antara 5,19-5,21 cm.
1) Pada banyak kasus, ketidakpastian dari suatu bilangan tidak dicantumkan secara eksplisit. Sebaliknya, ketidakpastian dinyatakan dengan banyaknya angka-angka penuh arti atau angka signifkan, dalam nilai terukur. Ketebalan sampul buku sebesar 2,91 mm memiliki tiga buah angka signifikan. Dua digit pertama dapat dipastikan kebenarannya, digit terakhir terletak pada decimal kedua ( per seratusan), maka ketidakpastiannya sekitar 0,01 mm. dua nilai dengan jumlah angka signifikan yang sama dapat memberikan ketidapastian yang berbeda; suatu Jika angka awal yang akan lebih dari 5, maka bilangan tersebut dibulatkan ke atas,
2) Jika angka awal yang akan dihilangkan sama dengan 5, maka diusahakan agar angka sebelumnya menjadi genap.
Jarak yang dinyatakan dengan 130 km juga memiliki 3 angka sigjnifikan, tetapi ketidakpastiannya sekitar 1 km. telah menjadi kelaziman bahwa nilai ketidakpastian taksiran diambil sebagai setengah dari skala terkecil alat dengan tingkat kepercayaan 100%.
Jika pengukuran dilakukan berulang, maka yang dipakai adalah nilai rataan sedangkan ketidakpastian adalah simpangan baku. Hasil pengukuran dari semua ulangan ditulis dengan :
±Sx
Dengan nilai rataan Sx nilai simpangan baku.
Banyaknya angka yang harus dituliskan tergantung pada nilai ketidak pastiannya. Aturan pembulatan suatu angka sebagai berikut:
a) Jika angka awal yang akan dihilangkan kurang dari 5, maka bilangan tersebut dibulatkan kebawah,
2. Prosedur Percobaan
1) Membandingkan hasil pengukuran penggaris, kaliper dan micrometer sekrup
a) Timbang contoh uji kayu (boleh memakai kayu berukuran 2x2x2 cm atau 2x2x10 cm, atau keduanya) dengan menggunakan neraca sebanyak lima kali untuk tiap contoh uji.
b) Ukur dimensi setiap contoh uji dengan menggunakan penggaris, caliper dan mikrometer sekrup. Ulangi setiap pengukuran sebanyak lima kali.
c) Catat semua data yang didapat.
2) Mengukur diameter silinder
a) Ukur diameter luar dan diameter dalam silinder dengan menggunakan kaliper. Lakukan pengukuran sebanyak lima kali.
KESIMPULAN
3. Kesimpulan
1) Pengukuran kayu menggunakan penggaris :
Sx
Artinya pengukuran kayu menggunakan penggaris antara 0,85 dan 0,05
2) Pengukuran kayu menggunakan kaliper :
Sx
Artinya pengukuran kayu menggunakan kaliper antara 0,3779 dan 0,,3221
3) Pengukuran kayu menggunakan mikrometer sekrup :
Sx
Artinya pengukuran kayu menggunakan mikrometer sekrup antara 0,446 dan 0,254
4) Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang di lakukan 1 kali.
5) Pengukuran berulang adalah pengukuran yang di lakukan lebih dari 1 kali.
6) Massa jenis relatif paralon besar adalah = 40,2 g/mm3
7) Massa jenis relatif paralon kecil adalah = 30,48 g/mm3
8) Ketidakpastian diameter luar pada paralon kecil adalah
Sx
Artinya pengukuran menggunakan kaliper antara 49,1 dan 31,3
9) ketidakpastian diameter dalam pada paralon kecil adalah
Sx
Artinya pengukuran menggunakan kaliper antara 30,525 dan 30,435
Tabel massa kayu Tabel massa silinder paralon
No Berat ( g )
1 3,50
2 3,49
3 3,51
4 3,52
5 3,52
No Berat ( g )
1 45,91
2 45,94
3 45,94
4 45,94
5 45,95
Tabel dimensi kayu
Penggaris Kaliper Mikrometer sekrup
No P L T
1 21,78 21,73 21,80
2 20,89 21,77 20,70
3 20,72 21,74 20,33
4 20,71 21,03 20,88
5 20,73 21,79 21,77
No P L T
1 21,75 21,75 21,10
2 21,65 20,85 21,75
3 21,6 20,50 21,80
4 21,10 21,75 21,10
5 21,25 20,60 21,70
No P L T
1 2 2 2
2 2 2,1 2,1
3 2,1 2 2,1
4 2,1 2,2 2
5 2,1 2,1 2
Diameter silinder paralon
No Diameter dalam Diameter luar
1 30,5 40
2 30,5 40
3 30,5 40
4 30,4 41
5 30,5 41
No Dimeter luar T volume
1 14,5 11,3 1,92
2 14,5 11,3 1,87
3 14,5 11,3 1,90
4 14,4 11,3 1,80
5 14,5 11,3 1,87
Diameter kayu
Kayu I kayu II kayu III
No Diameter
1 31
2 31
3 31,3
4 31,2
5 30,9
No Diameter
1 36,9
2 36,7
3 36,8
4 36,9
5 36,7
No Diameter
1 46,1
2 45,9
3 45,8
4 49,8
5 45,9
1. Hasil perhitungn dan analisis data
A. Hitung massa kayu ( )
No Berat ( g )
1 3,50
2 3,49
3 3,51
4 3,52
5 3,52
3,50
3,70
= 3,50 g
Simpang baku ketidakpastian ( )
Sx
= 3,708
Dimensi kayu
P x L x T ( kaliper )
= 9636,750626
Simpang baku ketidakpastian ( )
No P L T
1 21,75 21,75 21,10
2 21,65 20,85 21,75
3 21,6 20,50 21,80
4 21,10 21,75 21,10
5 21,25 20,60 21,70
P.L.T
9636,750626
. 230,908
Sx
= 230,908 9636,750626
P x L x T ( Mikrometer sekrup )
= 9553,584633
Simpang baku ketidakpastian ( )
No P L T
1 21,78 21,73 21,80
2 20,89 21,77 20,70
3 20,72 21,74 20,33
4 20,71 21,03 20,88
5 20,73 21,79 21,77
P.L.T
9553,584633
. 292,610
Sx
= 292,610
P x L x T ( Mikrometer sekrup )
= 8,47
Simpang baku ketidakpastian ( )
No P L T
1 2 2 2
2 2 2,1 2,1
3 2,1 2 2,1
4 2,1 2,2 2
5 2,1 2,1 2
P.L.T
8,74
. 0,542
Sx
= 0,452
B. .
P enggaris
Massa = 3,50 g
= 3,5 0,0025
Volume = 0,74
= 0,74 cm 0,0025
Kaliper
Massa = 3,50 g
= 3,5 0,0025
Volume = 0,74
= 0,74 cm 0,0025
Mikrometer sekrup
Massa = 3,50 g
= 3,5 0,0025
Volume = 0,74
= 0,74 cm 0,0025
C. .
Penggaris
,
Sx
= 0,400
kaliper
,
Sx
.
=
= 0,0279
Mikrometer sekrup
,
Sx
.
=
= 0,096
D.
Alat Penggaris Kaliper Mikrometer sekrup
Panjang 2 cm 2,175 2,178
Massa jenis 0,400
0,35
0,35
0,45 0,0279 0,046
= 0,35
2. A. Diameter luar paralon ( kaliper )
= 40,2
Sx
No Diameter luar ( mm )
1 40
2 40
3 40
4 41
5 40
40,2
0,89
.
=
= 0,89
Diameter dalam paralon
= 30,48
Sx
No Diameter dalam ( mm )
1 30,5
2 30,5
3 30,5
4 30,4
5 30,5
30,48
0,045
.
=
=
= 0,045
B. Massa silinnder
= 45,94
No berat ( g )
1 45,95
2 45,94
3 45,94
4 45,94
5 45,95
45,94
0,005
Sx
.
=
=
= 0,005
C. Tabel timbangan massa silinder
Diameter Luar Diameter Dalam
No Diameter luar ( mm )
1 40
2 40
3 40
4 41
5 40
40,2
0,89
No Diameter dalam ( mm )
1 30,5
2 30,5
3 30,5
4 30,4
5 30,5
30,48
0,045
40,2 08,9 30,48 0,045
3. A. kayu I
Sx
No berat ( g )
1 31
2 31
3 31,3
4 31,2
5 30,9
31,08
0,164
.
=
=
= 0,164
B. kayu I
Sx
No berat ( g )
1 36,9
2 36,7
3 36,8
4 36,9
5 36,7
36,8
0,1
.
=
=
= 0,1
B. kayu I
Sx
No berat ( g )
1 46,1
2 45,9
3 45,8
4 49,8
5 45,9
46,7
0,72
.
=
=
= 0,72
ACARA I
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA
“PENGUKURAN “
ACARA I
PENGUKURAN
1. Metode praktikum
1. Alat dan Bahan
1) Jangka sorong (caliper)
2) Micrometer sekrup
3) Meteran
4) Mistar/penggaris
5) Phi-band
6) Neraca analitik
7) Contoh kayu berbagai bentuk dan ukuran
8) Potongan paralon
2. Teori Ringkas
Pengukuran besaran fisis banyak didalam ilmu pengetahuan dan teknologi , misalnya jarak, massa, waktu, tekanan dan sebagainyta. Akurasi hasil suatu pengukuran tergantung pada alat yang digunakan dan kemampuan serta ketelitian dalam menggunakan alat.
Pengukuran yang akurat merupakan bagian yang penting dari fisika. Tetapi tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Setiap pengukuran selalu memiliki ketidakastian. Jika anda mengukur ketebalan sampul sebuah buku dengan menggunakan mistar biasa, hasil pengukuran hanya dapat diandalkan kebenarannya sampai pada millimeter terdekat. Misalnya hasil pengukuran keterbatasan alat ukur yang digunakan. Anda tidak dapat mengatakan bahwa ketebalan sebenarnya adalah 3,00 mm, 2,85 mm atau 3,11 mm. Tetapi jika anda mengukur ketebalan tersebut dengan menggunakan micrometer sekrup yaitu suatu alat yang dapat mengukur dengan ketelitian hingga 0,01 mm, hasil pengukurannya adalah 2,91 mm. Perbedaan antara kedua hasil pengukuran tersebut adalah pada ketidakpastian pengukuran. Pengukuran dengan micrometer memiliki ketidakpastian yang lebih kecil dan menghasilkan suatu pengukuran yang lebih akurat.
Ketika menyatakan hasil pengukuran, penting juga untuk menyatakan ketepatan atau perkiraan ketidakpastiaan pada pengukuran tersebut. Sebagai contoh, hasil pengukuran lebar papan adalah 5,2 ± 0,1 cm. Hasil ± 0,1 cm (“kurang lebih 0,1 cm”) menyatakan perkiraan ketidakpastian pada pengukuran ini, sehingga lebar sebenarnya paling mungkin berada di antara 5,1 dan 5,3 cm.
Jika ketidakpastian suatu nilai terukur tidak dinyatakan secara eksplisit, maka ketidakpastian dianggap satu atau dua satuan dari digit terakhir yang diberikan. Sebagai contoh, jika lebar papan dinyatakan 5,2 cm, ketidakpastian dianggap 0,1 cm (atau 0,2 cm), tetapi tidak ditulis 5,20 cm, karena ini menyatakan ketidakpastian 0,01 cm; dianggap bahwa lebar papan tersebut mungkin antara 5,19-5,21 cm.
1) Pada banyak kasus, ketidakpastian dari suatu bilangan tidak dicantumkan secara eksplisit. Sebaliknya, ketidakpastian dinyatakan dengan banyaknya angka-angka penuh arti atau angka signifkan, dalam nilai terukur. Ketebalan sampul buku sebesar 2,91 mm memiliki tiga buah angka signifikan. Dua digit pertama dapat dipastikan kebenarannya, digit terakhir terletak pada decimal kedua ( per seratusan), maka ketidakpastiannya sekitar 0,01 mm. dua nilai dengan jumlah angka signifikan yang sama dapat memberikan ketidapastian yang berbeda; suatu Jika angka awal yang akan lebih dari 5, maka bilangan tersebut dibulatkan ke atas,
2) Jika angka awal yang akan dihilangkan sama dengan 5, maka diusahakan agar angka sebelumnya menjadi genap.
Jarak yang dinyatakan dengan 130 km juga memiliki 3 angka sigjnifikan, tetapi ketidakpastiannya sekitar 1 km. telah menjadi kelaziman bahwa nilai ketidakpastian taksiran diambil sebagai setengah dari skala terkecil alat dengan tingkat kepercayaan 100%.
Jika pengukuran dilakukan berulang, maka yang dipakai adalah nilai rataan sedangkan ketidakpastian adalah simpangan baku. Hasil pengukuran dari semua ulangan ditulis dengan :
±Sx
Dengan nilai rataan Sx nilai simpangan baku.
Banyaknya angka yang harus dituliskan tergantung pada nilai ketidak pastiannya. Aturan pembulatan suatu angka sebagai berikut:
a) Jika angka awal yang akan dihilangkan kurang dari 5, maka bilangan tersebut dibulatkan kebawah,
2. Prosedur Percobaan
1) Membandingkan hasil pengukuran penggaris, kaliper dan micrometer sekrup
a) Timbang contoh uji kayu (boleh memakai kayu berukuran 2x2x2 cm atau 2x2x10 cm, atau keduanya) dengan menggunakan neraca sebanyak lima kali untuk tiap contoh uji.
b) Ukur dimensi setiap contoh uji dengan menggunakan penggaris, caliper dan mikrometer sekrup. Ulangi setiap pengukuran sebanyak lima kali.
c) Catat semua data yang didapat.
2) Mengukur diameter silinder
a) Ukur diameter luar dan diameter dalam silinder dengan menggunakan kaliper. Lakukan pengukuran sebanyak lima kali.
KESIMPULAN
3. Kesimpulan
1) Pengukuran kayu menggunakan penggaris :
Sx
Artinya pengukuran kayu menggunakan penggaris antara 0,85 dan 0,05
2) Pengukuran kayu menggunakan kaliper :
Sx
Artinya pengukuran kayu menggunakan kaliper antara 0,3779 dan 0,,3221
3) Pengukuran kayu menggunakan mikrometer sekrup :
Sx
Artinya pengukuran kayu menggunakan mikrometer sekrup antara 0,446 dan 0,254
4) Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang di lakukan 1 kali.
5) Pengukuran berulang adalah pengukuran yang di lakukan lebih dari 1 kali.
6) Massa jenis relatif paralon besar adalah = 40,2 g/mm3
7) Massa jenis relatif paralon kecil adalah = 30,48 g/mm3
8) Ketidakpastian diameter luar pada paralon kecil adalah
Sx
Artinya pengukuran menggunakan kaliper antara 49,1 dan 31,3
9) ketidakpastian diameter dalam pada paralon kecil adalah
Sx
Artinya pengukuran menggunakan kaliper antara 30,525 dan 30,435
Komentar
Posting Komentar