Fluida

ACARA I
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA

“FLUIDA“

DATA HASIL PENGAMATAN  PERCOBAAN

Data tabel sebuah Kayu
No
Massa
Pnjang kayu yang terendam
Panjang kayu keseluruhan
Volume Awal
Volume Akhir
Selisih
( ml )
1
3,49
3 cm
10 cm
100 ml
101 ml
1 ml
2
3,75
3,3 cm
10 cm
101 ml
102 ml
1 ml
3
3,28
3,1 cm
10 cm
102 ml
104 ml
2 ml
4
3,66
3,1 cm
10 cm
104 ml
105 ml
1 ml

Data tabel sebuah Kelereng
No
Massa
Volume Awal ( ml )
Volume Akhir ( ml )
Selisih  ( ml )
1
5,16
50 ml
53 ml
3 ml
2
5,34
53 ml
55 ml
2 ml
3
5,78
55 ml
57 ml
2 ml
4
5,3
57 ml
59 ml
2 ml
5
5,41
59 ml
61 ml
2 ml
6
5,6
61 ml
64 ml
3 ml
7
5,67
64 ml
66 ml
2 ml
8
5,61
66 ml
68 ml
2 ml
9
5,67
68 ml
70 ml
2 ml
10
5,35
70 ml
73  ml
3 ml

Data tabel Bola Golf
No
Massa
Volume Awal ( ml )
Volume Akhir ( ml )
Selisih ( ml )
1
45,83
250 ml
290 ml
40 ml
2
45,92
290 ml
330 ml
40 ml
3
45,88
330 ml
370 ml
40 ml

HASIL  PERHITUNGN DAN ANLISIS DATA

A.    Kayu
Menentukan massa jenis kayu

                   

ð  Kayu  I
Massa jenis relatif
                    
             
=  =

ð  Kayu  II
Massa jenis relatif
                    
             
=  =




ð  Kayu  III
Massa jenis relatif
                    
             
=  =

ð  Kayu  IV
Massa jenis relatif
                    
             
=  =











A.    KAYU

ð  Menentukan  perhitungan ketidakpastian dari sampel kayu menggunakan rumus simpangan baku.


                                                         Tabel volume kayu        
No
Massa ( g )
Volume ( ml )

3,49
1

3,78
1

3,28
2

3,66
1

Total
5
                                   
   =
   =
   =
   =
   =2,22





B.     KELERENG

ð  Menentukan perhitungan ketidakpastian dari sampel kelereng dengan  rmus simpangan baku .


   =
No
Massa ( g )
Volume ( ml )
1
5,16
3
2
5,34
2
3
5,78
2
4
5,3
2
5
5,41
2
6
5,6
3
7
5,67
2
8
5,61
2
9
5,67
2
10
5,53
3

Total
23
   =                                                                    Tabel volume kelereng
   =                                                 
   =                          
    =  0,48





C.    BOLA GOLF

ð  Menentukan perhitungn ketidakpastian dari sampel bola golf dengan rumus simpangan baku.


   =
   =                                        Tabel volume bola golf
No
Massa ( g )
Volume ( ml )
1
45,83
40
2
45,92
40
3
45,88
40

Total
120
   =
   =
   =  0



ANALISIS SESUAI APA TIDAKNYA PRINSIP ARCHIMIDES
                Perinsip Archimides adalah ketika sebuah benda seluruhnya atau sebagian di masukan ke zat cair, cairan akan memberikan gaya keatas pda benda serta dengan berat cairan yang di pindahkan benda.
A.    Kayu

ð       Setelah percobaan kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa sebuah kayu dpat terpung di atas air, hal ini di sebabkan karena kayu memiliki kerapatan lebih kecil dari pad kerapan air maka dengan ini, hasil percobaan yang kami lakukan sesuai dengan prinsip archimides dan hasil data yang kami dapat dari sampel kayu adalah 2,22 berarti data tersebut tidak valid dan tingkat erornya berjumlah 2,22 karena melebihi dari 0 ( nol ).
( nol) tetapi apabila volume sama berarti ketidakpastiannya 0 ( nol ) maka angka ketidakpastiannya tidak sama dengan 0 ( nol ) maka terjadilah beberpa kesalahan pada saat melakukan percobaan salah satunya salah membaca angka atau kurang teliti.

B.     Kelereng

ð       Pada percobaan selanjutnya yaitu kelereng,kami dapat menyimpulkan bahwa kelereng tersebut  sesuai dengan prinsip arshimides hal ini disebabkan karena kelereng memiliki kerapatan yang sangat tinggi sehingga kelereng tersebut tenggelam di dalam air dan volume  awal akan bertambah atau naik sehingga volume benda yang di ukur sebanding dengan berat air yang berpindah dan data yang kami dapat dari ketidakpastian sampel kelereng yaitu 0,48 yang berarti hasil pengamatan cukup akurat.

C.    Bola Golf

ð       Begitu juga dengan bola golf sama dengan kelereng namun massa bola golf lebih besar dari pada kelereng dengan kata lain volume air awal akan bertambah lebih tinggi di bandingkan kelereng yang massanya kecil, jadi volume sebuah benda sebanding denagn volume air yang berpindah dan hasil ketidakpastian dari bola golf adalah 0 ( nol ) yang berarti tingkat pengamatannya sangat akurat dan valid.
KESIMPULAN

ð       Apabila semua benda percobaan telah di masukan kedalam air, maka air akan naik dri ukuran yang sebelumnya dan benda yang memliki kerapatan rata-rata lebih kecil dari kerapatan cairan atau air dapat terapung dan sebagian tenggelam di bawah permukaan cairan atau air.

ð       Semakin besar kerapatan cairan maka yang akan terjadi semakin sedikit bagian benda yang tenggelam, sebaiknya jika semakin besar kerapatan sebuah benda maka semakin besar bagian benda yang tenggelam.

ð   Kayu
     Dari percobaan ini kami dapat menyimpulkan bahwa sampel kayu memiliki kerapatan yang lebih kecil dibandingkan air sehingga ketika kayu di masukan ke dalam air maka kayu tersebut akan terapung saat di dalam air.

ð  Kelereng
     Dari sampel kelereng kami telah dapat menyimpulkan bahwa sampel tersebut memiliki kerapatan yang cukup yang cukup besar sehingga kelereng tersebut tnggelam saat berada di dalam air dan volume awal akan bertambah, jadi dapat di katakn bahwa volume benda sebanding dengan berat air yang berpindah.

ð  Bola golf
    Massa dari sebuah bola golf lebih besar di bandingkan dari massa kelereng dan bola golf juga memiliki kerapatan yang sangat besar, di bandingkan dengan kerapatn kelereng, oleh karna itu volume air awal akan meningkat lebih tinggi di bandingkan volume kelereng jadi volume bola golf  sebanding dengan volume air yang berpindah.




BAB IV                          
ACARA 4
FLUIDA
ð  Metode Pratikum
Tempat          : lab rekayasa dan pengujian bahan
Waktu           : 16.00-18.00
Hari/Tanggal  : selasa 24 - mei - 2011
ð  Alat dan Bahan
1.      Contoh uji kayu ukuran 1 x 1 x 10 cm
2.      Bola golf
3.      Kelereng
4.      Gelas ukur
5.      Gelas piala
6.      Neraca analitik
7.      Pipet kecil dan besar
8.      Air berih

ð  Teori Ringkas
Keterapungan (buoyancy)
       Keterapunagn adalah sebuah fenomena umum: sebuah benda yang di celupkan ke dalam air nampak memiliki nampak memiliki berat yang lebih ringan dari pada saat berada di udara. Ketika benda memiliki kerapatan yang lebih kecil dari pada kerapatan air, maka benda tersebut akan terapung di dalam air. Tubuh manusia umumnya terapung di dalam air danbalon gas helium terapung di udara.
       Prinsip Archimides meyatakan :  ketika sebuah benda seluruhnya atau sebagian di masukan ke dalam zat cair,cairan akan memberikan gaya ke atas pada benda setara dengan berat cairan yang di pindahkan benda.
 



                  
 


     

 Seluruh fluida berada dalam kesetimbangan, sehingga semua jumlah komponen –ydan gaya pada bagian fluida ini adalah nol. Karena itu jumlah komponen –y gaya permukaan yaitu gaya ke atas harus sama dengan besar gaya berat mg fluida di bawah permukaan. Gaya ke atas ini di sebut dengan gaya apung (bouyant force).
         Benda yang mempunyai kerapatan rata-ratanya lebih kecil dari kerapatan cairan,dapat terapung dengan sebagian tenggelam di bawah permukaan cairan. Semakin besar kerapatan cairan maka semakin sedikit bagian benda yang tenggelam di bawah permukaan cairan, sebaliknya semakin besar kerapatan benda maka semakin besar bagian benda yang tenggelam. Prinsip Archimidesdapat di gunakan untuk menduga kerapatan kayu yang ada di dalam air dan juga digunakan untuk memutuskan apakah log-log yang ada di hulu sungai akan di bawa ke hilir dengan menggunakn ponton atau dirakit.
         Prinsip Archimides ini juga dapat di gunakan untuk mengukur volume bend yang bentuknya tidak beraturan sehingga tidak dapat di tentukan dengan menggunakan alat ukur dimensi. Volume benda yang diukur sebanding dengan berat air yang berpindah. Karena kerpatan air adalah 1 g/ , maka volume benda sebanding dengan volume air yang bepindah.
ð  Prosedur Percobaan
1.      Massa jenis relatif
a.       Ambil contoh uji kayu berukuran 2 x 2 x 10 cm
b.      Masukan ke dalam gelas piala yang telah di isi air setenghnya
c.       Amati berapa bagian kayu yang mengapung
2.      Prinsip Archimides
a.       Isi gelas ukur denagn air hingga setengh volumenya (tepat di sekala gels)
b.      Masukan kelereng dan amati tinggi air dalam gelas ukur.
c.       Tambahkan satu per satu kelereng hingga bejumlah 10 butir dan catat perubahan ketinggian air dalam gelas ukur setiap penambahan satu kelereng.
d.      Ulangi percobaan yang sama dengan menggunakan bola golf.
e.       Tambahkan satu per satu bola golf hingga berjumlah 3 buah dan catat perubahan ketinggian air dalam gelas ukur setiap penambahan satu bola golf.










Komentar

Postingan Populer